Kamis, 14 April 2011

Penyu dan Pemanasan Global (Global Warming)

Isu ini mungkin sudah tidak asing ditelinga kita saat ini, dimana banyak kampanye tentang hal ini sedang gencar-gencarnya dilakukan. Jargon “Go Green” berkumandang dimana-mana seolah kurang lengkap rasanya kalau tidak Nampak mendukung gerakan hijau ini.

Mungkin saja saat ini sudah terasa dampaknya, ketika seorang kawan dari USA memposting photo lewat Facebook yang menunjukkan salju turun ditempatnya padahal hal ini sangatlah jarang terjadi. Menurutnya pernah terjadi hanya sebentar di sebuah malam pada tahun 2000. Dan kini telah turun salju setebal 4 Cm ditempatnya.

Pemanasan global akan mengakibatkan perubahan iklim dunia, sudah tentunya akan berdampak juga pada penyu yang memiliki siklus hidup yang panjang dan unik ini. Apakah penyu akan bertahan hidup kali ini? Bagaimana caranya? Banyak pertanyaan tentang hal ini melihat catatan penyu adalah salah satu jenis satwa purba yang masih bertahan hidup sampai saat ini.

Menurut para ahli dan beberapa sumber, perubahan iklim ini akan membawa dampak besar bagi penyu, diantaranya:
Dengan semakin panasnya suhu permukaan bumi sudah tentunya akan mengakibatkan es akan mencair di kutub dan mengakibatkan permukaan air laut akan bertambah tinggi. Naikknya permukaan air laut ini sudah tentunya akan merendam bahkan menenggelamkan pantai-pantai tempat penyu bertelur sehingga tidak ada tempat untuk penyu meletakkan telurnya. Ataupun jika berhasil meletakkan telurnya, makan ada kemungkinan besar telur-telur penyu tersebut akan terendam saat pasng tertinggi air laut sehingga mengakibatkan embrio dalam telur akan mati.
Karena jenis kelamin penyu bergantung pada suhu saat telur tersebut di dalam pasir maka dengan semakin meningkatnya panas di permukaan bumin kita ini maka akan cenderung prosentase menetas betina akan tinggi, atau bahkan embrio dalam telur mati karena terlampau panas.
Perubahan iklim ini sudah tentunya akan banyak berdampak pada arus dan suhu air laut yang sudah tentunya akan berdampak bagi penyu sebagai satwa yang bermigrasi ribuan kilo meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar